Wartanet News - Kabar pencopotan Bambang Derryawan dari
Jabatannya selaku Kepala Seksi Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli (KBPP) kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Pontianak yang terkesan secara mendadak menjadi pertanyaan di kalangan masyarakat.
Para awak media mencoba mencari tahu apa penyebabnya. Bahkan para awak media mencoba mengorek sejumlah informasi dari berbagai sumber yang layak dipercaya.
Bambang Derryawan sendiri ketika dihubungi awak media belum mau memberi keterangan. "Nanti ada saatnya saya jelaskan", ungkapnya singkat, Selasa (14/03/23)
Baca Juga: Ops Bina Karuna Kapuas-2023 Tahap 1, Polres Kapuas Hulu Gencar Sosialisasikan Larangan Karhutla
Namun sejumlah sumber yang dihimpun awak media mengungkapkan pencopotan Derry-panggilan akrabnya- terjadi sehari setelah Derry tidak menyetujui bongkar muat pupuk didermaga Aquatica karena menurutnya menyimpang dari ijin peruntukannya, karena dermaga tersebut untuk bongkar muat ikan. Namun yang mau di bongkar pupuk. Bahkan kapal tersebut disebut sebut milik pejabat penting di Jakarta.
Persoalanpun melebar, sejumlah pengusaha memprotes kebijakan Derry, karena dianggap tak memberi kemudahan. Sementara menurut sumber wartawan, Derry sebagai pejabat KSOP sudah melaksanakan tugas sesuai ketentuan PerMenhub.
Baca Juga: Bhabinkamtibmas Kel. Siantan Hulu Melaksanakan Kegiatan DDS di Wilayah
Sebuah media online dengan judul Dirugikan Oknum, KSOP Pontianak, Pak Dirjen Tolong Copot Dia... sempat menghiasi berita online.
Namun pas pula, dalam hitungan hari jabatan Derry diganti sementara oleh PLH Salim,SH.
Mengutip berita yang dimuat oceanweek.co.id menyebutkan bahwa sejumlah asosiasi dari Pontianak, Kalimantan Barat, termasuk Aptrindo mendatangi Kantor Aptrindo pusat, menemui Gemilang Tarigan (Ketua Umum Aptrindo), untuk ‘Curhat’ mengenai persoalan yang dialami mereka saat penyadaran kapal dan bongkar muat barang, yang dialami oleh oknum KSOP Pontianak, karena malpraktik pelayanan.
Baca Juga: Asistensi Dan Supervisi Dalam Rangka Penanggulangan Karhutla Oleh Tim Sops Polri di Polres Sanggau
Mereka yang datang antara lain, Imam Darmawan Vidya (Ketua Aprindo Pontianak, dan H. Syahril Muhtar (PBM di Pontianak).
Mereka mengeluh bahwa kapal Hanei, sesuai pemberitahuan kedatangan kapal (PKK) datang tanggal 21 Februari, dan berangkat 03 Maret 2023. Agen pelayaran yang ditunjuk yakni PT Sinar Baharu Segara, dengan PBM PT Berkah Utama Dua.
Kemudian, kapal tersebut diarahkan KSOP bersandar di TUKS PT Aquatica Inti Raya Prima. Namun, setelah lima hari menunggu, kapal tak juga kunjung sandar. Karena itu, agen, PBM, dan trucking dirugikan.
Artikel Terkait
Siswa-Siswi TK Kunjungi Mako Satbrimob Polda Kalbar
Penghargaan Capaian Prestasi Pemberitaan Terbanyak Diraih oleh Humas Polres Kubu Raya
Kepercayaan Terhadap TNI, Warga Perbatasan Serahkan Senpi Rakitan Kepada Satgas Pamtas Yonif 645/GTY
Tak Tanggung - Tanggung, 32 Orang Di Tangkap Polisi, Saat Terjaring Operasi Narkoba
Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa di Kantor Gubernur Kalbar Berujung Ricuh